Sabtu, 20 Desember 2014

Sister

Tittle : Dear My Sister
Author : Anonymous ^^v

Main Cast :
T-Ara’s Park Sunyoung as Sera
T-Ara's Kim Danee / Ham Eunjung as Hani
T-Ara’s Park Jiyeon as Jiyeon

Support Cast :
Lee Seunghoon (OC)
Lee Seungyoon (OC)
T-Ara’s Park Soyeon as Dahye

Genre : Family, Action
Length : Very Long Oneshot. kekeke~
Rating : PG15

Note : FF ini aku ambil dari MV T-Ara ‘Day by Day’ dan ‘Sexy Love’. Hanya saja, alur yang ada disini bukan benar-benar alur yang sebenarnya karena aku membuatnya berdasarkan sudut pandangku sendiri. Of course! Aku menambahkan beberapa adegan disini. Dan uh, jujur saja, aku sama sekali tidak tahu arti dari kata-kata yang dibacakan di awal MV, jadi aku membuat prolog dengan imajinasiku sendiri. Aku mengganti nama semua cast kecuali Jiyeon (Entahlah, aku paling ‘sreg’ dengan nama Jiyeon pada cerita ini). Remember! FF ini hanya fiksi untuk kepentingan hiburan semata (Tapi kalau kurang menghibur, mohon dimaafkan~ Saya sadar, imajinasi saya memang sangat payah ;-;). Enjoy reading~ ^^v

***

Terkadang manusia ingin menjadi seperti tuhan.
Bisa berbuat semau mereka tanpa takut apapun.
Membuat semua orang tunduk padanya.
Membuat semua orang takluk padanya.
Namun, tetap saja, Manusia hanyalah manusia.
Takkan pernah bisa menjadi Tuhan.
Ketika manusia berusaha menjadi tuhan, peperangan dan kehancuran terjadi.
Tak ada sesuatu apapun yang bisa menyamai kemampuan penciptanya.
Begitupun manusia takkan bisa menyamai kedudukan tuhan.
Manusia tak tahu mana yang benar-benar terbaik untuk kehidupan semua orang.
Manusia terkekang oleh nafsunya sendiri untuk menguasai dunia.

*****

Siang itu, disebuah kota yang sudah hampir mati, terlihat kakak beradik tengah mengendarai sebuah kendaraan. Sebuah motor besar yang telah dimodifikasi sehingga mempunyai enam kenalpot itu melaju dengan kecepatan sedang. Sang adik terlihat menikmati kala angin yang berhembus lembut menyapu wajahnya dan menerbangkan helaian rambutnya.

Sang kakak, Sera, menghentikan motornya di dekat sebuah mobil tua yang terparkir sembarangan ditengah jembatan yang sepi. Bisa dipastikan, mobil itu sudah tak berpemilik, terihat dari kondisinya yang tak terawat. Ia kemudian mengajak sang adik, Hani, masuk ke dalam mobil dan bercanda selama bebeberapa saat. Kehabisan topik, mereka pun terdiam dan kemudian tertidur.

*****

Hani merasa terusik dengan adanya suara kecil di dekatnya. Ia keluar dari mobil tua tersebut dan mencari-cari sumber suara. Nampak seekor kelinci berwarna putih dengan corak hitam tengah berlompatan di dekat tumpukan besi tua. Hani mencoba mendekati kelinci tersebut. Ia melangkahkan kakinya perlahan sembari meraba-raba sekitarnya. Ia terus berusaha menemukan kelinci tersebut. Namun, tak sengaja ia menabrak sebuah tong besi dan menjatuhkannya.

Tong yang berjatuhan tersebut rupanya membuat kegaduhan yang akhirnya membangunkan Sera. Sera melihat ke sampingnya. Rasa cemas mendominasi suasana hatinya ketika menyadari Hani tak ada disana. Sera langsung keluar dari mobil dengan tergesa. Ia bernafas lega begitu menemukan adiknya yang tengah berusaha menemukan kelinci.

“Hani-ya” Sera mendekati Hani dan kemudian merangkulnya dan menariknya menjauh.
Eonni, tadi aku merasa menemukan sesuatu yang menarik. Tapi aku belum medapatkan benda yang kucari” Hani melepaskan rangkulan kakaknya sambil menggembungkan pipinya.
“Aku yang akan mengambilkannya untukmu nanti. Sekarang, kita bersenang-senang dulu di padang rumput. Kau mau ?”
“Eo ? Padang rumput ? Tentu aku mau” Ucap Hani bersemangat. “Tapi, eonni janji akan memberikan benda itu padaku, kan ?” Lanjut Hani dengan nada ragu.
“Tentu! Untuk apa aku berbohong padamu ?” Sera mengacak pelan rambut Hani.
“Baiklah. Kajja

Sera pun menuntun Hani menuju padang rumput yang terletak tak jauh dari jembatan itu. Pandangan Sera tertuju pada sebuah bunga krisan putih yang cantik. Terlihat kontras dengan rumput berwarna hijau gelap disekitarnya. Sera kamudian memetik bunga itu dan memberikannya pada Hani.

Ide usil Sera tiba-tiba muncul. Ia berjalan mundur perlahan menjauhi Sera. Sera berusaha untuk tidak menghasilkan suara sekecil apapun.

Eonni ?”

Tak ada jawaban.

Eonniya ?”

Masih tak ada jawaban.

Eonniya ? Eodisseo ?” Hani mulai panik ketika tak mendengar suara kakaknya lagi.

Sera terkikik pelan lalu berkata “Aku disini”

Hani mendekati sumber suara, namun Sera berpindah tempat menjauhi Hani. Hani berjalan berputar-putar mencari keberadaan kakaknya.

Eonni, kau dimana ?” Hani berkata dengan nada kesal.

“Aku disini, Hani” Senyum jahil terlukis di wajah cantik Sera.

“Ugh, jangan membuatku kesal, eonni” Hani mendekati Sera. Namun Sera menjauhinya lagi.

Hani memutar otaknya berusaha mencari cara agar bisa menangkap kakaknya. Ia mendapat ide.

Eonni, kau dimana ?” Hani kembali bertanya

“Aku disini, Hani” Sera terkikik pelan.

Hani mendekati Sera dari sisi kanan. Seperti dugaannya, Sera berjalan melalui sisi kiri. Ketika merasa posisi mereka cukup dekat, Hani langsung memutar arah dengan cepat sehingga ia berhasil menangkap kakaknya.

“Aku tak bisa kau remehkan, eonni” Sera tersenyum bangga.

“Hahaha, itu karena aku mengalah. Namun lain kali, kau takkan bisa menangkapku lagi, Hani”

Kedua gadis itupun tertawa bahagia bersama.

***

Petang menjelang, terdengar suara gaduh di sebuah gang. Sekumpulan orang bertopeng yang merupakan anggota “Black Mask” tengah menyerang rival mereka. Mereka terus berjalan dan menyerang orang-orang berjubah hitam dengan membabi buta. Sampai akhirnya mereka sampai di tempat sang pemimpin markas. Sang pemimpin tersebut terkejut dan bangun dari duduknya bersiap pergi dari tempat itu. Namun, beberapa anggota “Black Mask” ternyata menghadang dari arah lain bersama pemimpin mereka, Jiyeon.

Gadis berambut pirang yang merupakan pemimpin “Black Mask” mendekati sang pemimpin markas. Jiyeon menunjukkan sebuah foto di hadapan sang pemimpin markas. Pria dihadapan Jiyeon mengerutkan dahinya saat melihat foto itu. Foto yang menampilkan wajah seorang gadis berambut hitam yang tengah tersenyum manis. Pemimpin markas itu tahu siapa gadis itu. Namun gadis itu sudah menghilang dari beberapa bulan yang lalu. Sang pemimpin markas kemudian menggelengkan kepalanya pertanda ia tak tahu dimana keberadaan gadis itu.

Jiyeon menghela nafas kemudian berjalan pergi. Melihat punggung Jiyeon yang semakin menjauh, sang pemimpin markas bernafas lega. Namun dugaannya salah, kepergian Jiyeon tidak berarti nyawanya selamat. Salah satu anggota “Black Mask” menghujamkan pedangnya tepat di perutnya. Pedang itu yang telah dilumuri racun itu membuat si korban mati seketika.

‘Aku pasti akan mendapatkanmu’ Jiyeon berkata dalam hati seraya memamerkan senyuman kejamnya yang menyeramkan.

*****

Sedangkan, di tempat lain Sera tengah berusaha memanah burung yang berjarak sekitar 5 meter di depannya. Hani yang sedang berjongkok di sampingnya merasa bosan dan mengantuk menunggu kakaknya yang tak kunjung melepaskan anak panahnya. Ia pun berdiri secara tiba-tiba berusaha meghilangkan kantuknya yang sedari tadi ditahannya. Namun, belum sempat Hani merenggangkan persendiannya, Sera langsung menarik Hani untuk kembali berjongkok.

“Hey, Bagaimana kalau nanti burungnya kaget dan terbang menjauh ?” Sera berbisik
“Uh, baiklah” Hani berbisik pelan dan berjongkok menuruti perintah kakaknya.

Sera kembali membidik burung tersebut dengan hati-hati. Sesaat kemudian, terdengar suara anak panah yang melesat dilepaskan menuju burung tersebut. Namun sayang, ternyata respon sang burung lebih cepat. Ia terbang sebelum panah itu sempat mengenainya. Mendengar suara kepakan burung, Hani tertawa kecil seolah mengejek kakaknya.

Eonni, kurasa kau tak berbakat memanah”

Ya! Jangan mengejekku. Aku hanya kurang berkonsentrasi tadi” Sera mendengus kesal.

*****

Di tempat lain, terlihat seorang pria tengah berlari menghindari kejaran orang-orang dibelakangnya sambil sesekali melawan mereka. Melihat dari penampilannya, Ia merupakan bagian dari “Blue Sword”. Ia terus berlari sampai akhirnya langkahnya terhenti akibat sesosok bayangan yang nampak berjalan mendekat ke arahnya. Semakin dekat, sosok itu semakin jelas hingga akhirnya nampaklah wujud aslinya. Sosok itu adalah Jiyeon. Pria dari “Blue Sword”  itu langsung terduduk lemas, pasrah terhadap apa yang akan terjadi padanya. Ia tahu, tak ada gunanya melawan gadis pirang itu. Sudah banyak orang yang mengakui kemampuan Jiyeon dari kekuasaannya, kekuatannya, bahkan kelicikannya.

Salah seorang pengikut Jiyeon memberikan sebuah pedang pada Jiyeon dengan hormat. Jiyeon kemudian menumpukan pedangnya pada tanah dan berlutut dihadapan pria yang tengah terduduk lemah itu. Jiyeon kemudian menunjukkan foto seorang gadis berambut hitam yang selama ini dicarinya.

Pria itu mengernyitkan dahinya sesaat setelah melihat foto gadis itu. ‘Untuk apa si pirang ini mencari seorang gadis buta yang baru beberapa hari lalu pindah ke daerah ini ?’ pikirnya.

“Kau tahu kan, siapa gadis ini ? Eodisseo ?” Jiyeon menatap tajam pria dihadapannya.

Pria itu terdiam. Lidahnya terasa kaku hanya untuk sekedar mengucapkan nama tempat yang kini ditinggali oleh gadis yang ada di foto tersebut. Ia terlalu takut ketika berhadapan dengan Jiyeon, sang gadis cantik berhati iblis.

“Hm ?” Jiyeon kembali mengeluarkan suaranya menuntut pria itu untuk memberitahu posisi gadis itu sekarang.

Pria itu tertunduk takut dan melirik ke arah barat. Jiyeon mengernyitkan dahinya lalu mengikuti arah pandang pria itu. Jiyeon langsung teringat satu-satunya rumah yang ada di bagian barat markas ini. Jiyeon kemudian berdiri dan melemparkan pedang yang tadi digunakannya sebagai tumpuan pada salah seorang pengikutnya. Pengikut Jiyeon langsung menangkap pedang itu dengan baik lalu membunuh pria berjubah hitam itu dengan satu tebasan pada lehernya. Jiyeon berjalan acuh sambil tersenyum puas.

‘Kudapat kau, gadis manis’ Jiyeon kembali memamerkan senyum iblisnya.

*****

Hani tengah duduk sendiri di padang rumput yang luas menghijau itu sambil membayangkan rupa dari benda yang diincarnya dari siang tadi. Kakaknya baru saja pergi dan mengatakan bahwa ia akan mengambilkan benda itu untuknya.. Hani memutar-mutar tangkai bunga krisan putih di tangannya tanpa melewatkan senyumannya. Hani kemudian mendengar suara langkah kaki mendekat yang tak lain dan tak bukan adalah langkah kaki kakaknya. Hani menoleh kecil ke arah suara tersebut.

“Ah, dia manis sekali. Gwiyeowo” Telinga Hani menangkap sebuah suara lembut yang bisa ia pastikan bahwa itu adalah suara kakaknya.

Hani tersenyum senang mengetahui kakaknya telah datang. Sera mendekati Hani yang masih memainkan bunga putih itu di tangannya.

“Hani-ya, Aku membawakan sesuatu untukmu” Sera menyodorkan kelinci itu pada Hani

Hani semakin senang ketika mengetahui kakaknya berhasil mendapatkan benda yang tadi siang diincarnya. Hani mencoba menyentuh kelinci itu. Lembut. Terkejut dengan tektur halus benda itu, Hani langsung menarik kembali tangannya sesaat setelah menyentuh kelinci itu. Ini pertama kalinya ia merasakan tekstur benda yang sehalus itu. Hani tersenyum senang dan menyentuh kelinci itu untuk yang kedua kalinya. Kali ini lebih lama karena ia mulai terbiasa dengan rasa lembut yang dihasilkan bulu kelinci itu. Hani kemudian memberanikan diri memeluk kelinci itu dan mengelus bulu lembutnya.

Eonni, aku mencintai eonni. Sangat” Hani tersenyum lembut “Gomawoyo, eonni” lanjut Hani.

Cheonmaneyo” Sera tersenyum senang melihat adiknya bahagia.

*****

Sera memarkirkan motornya di depan rumah. Hani turun dari motor dengan senyum mengembang di wajahnya. Sera kemudian turun dari motor setelah Hani. Hani berputar-putar sambil tersenyum bahagia. Ia takkan melupakan kejadian se-membahagiakan ini. Sera lalu merangkul Hani dan membimbingnya masuk rumah.

Tanpa diduga, lima pria bertopeng muncul dari pekarangan rumah Sera dengan sebilah pedang di tangan mereka. Para anggota “Black Mask” itu mendekati Hani dan Sera. Sera yang merasa terancam berjalan mundur dan menempatkan Hani dibelakang tubuhnya. Sera menarik sebilah pedang dari tempat pedang yang selalu ia bawa. Ia menodongkan pedangnya ke arah para pria bertopeng itu memeringati mereka untuk tidak mendekati Hani. Salah seorang pria bertopeng secara tiba-tiba menyerang Sera. Beruntung, Sera mampu menahannya.

“Hani-ya, Kajja” Sera menarik tangan Hani pergi menjauh dari lima pria itu menuju sebuah bukit pasir tak jauh dari rumahnya.

Namun itu tak bertahan lama, karena Jiyeon datang dengan mobil merah tanpa atapnya bersama beberapa pasukan tambahan. Para pasukan tambahan itu langsung bergabung dengan lima pria bertopeng tadi. Sedangkan Jiyeon duduk santai di bagian belakang mobilnya sambil mengetuk-ngetukkan jarinya.

Kini, sekitar sepuluh orang pria tengah mengepung Sera dan berusaha menculik Hani. Hani tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan selain mengikuti perintah kakaknya untuk berlindung.

Serangan demi serangan dilancarkan pada Sera. Sera dengan sigap menahan serangan-serangan tersebut sambil terus melindungi Hani dibalik tubuhnya. Berkali-kali Hani nyaris didapatkan oleh anggota “Black Mask”. Namun itu tak mudah mengingat Sera merupakan seorang pemain pedang yang handal. Tapi takdir berkata lain, Sera terlalu fokus menahan serangan-serangan yang dilancarkan padanya dan tanpa sadar, ia telah melepaskan pegangannya pada tangan Hani. Hani terdiam di tempatnya, Ia tak tahu apa yang harus dilakukan. Ia hanya bisa berdoa mengharap dirinya selamat. Melihat ada kesempatan, salah seorang anggota “Black Mask” langsung menggendong Hani dan membawanya kepada Jiyeon. Sekuat tenaga Hani berontak.

Ya! Lepaskan aku! Eonni, tolong aku!” Hani terus meronta.
“Hani-ya!” Sera baru tersadar bahwa ia telah melepaskan pegangannya pada Hani.

Sera berusaha mengejar Hani sambil terus menahan serangan yang ditujukan padanya. Namun, apa daya, sepuluh lawan satu. Ditambah Sera tak bisa lagi berkonsentrasi pada para musuhnya itu lagi karena pikirannya kalut. Sebuah pedang menusuk tubuh sera dari belakang. Tubuh Sera melemas dan ia terjatuh. Sera kemudian diangkat oleh salah satu anggota “Black Mask” dan kemudian seorang lainnya menusuk perut Sera. Bau anyir menyerbak tatkala darah merah pekat mengalir deras dari perut sera. Pedang itu dicabut kembali dan Sera terjatuh berguling ke bawah. Seakan belum puas dengan perbuatannya itu, perut Sera ditusuk lagi dengan pedang.

“Hey semuanya! Urusan kita sudah selesai!” kata Jiyeon keras seraya memainkan rambut Hani yang tengah tertidur akibat obat bius.

Pasukan Jiyeon pun kembali ke tempat Jiyeon tanpa mencabut pedang yang tadi menancap di tubuh Sera dan kemudian mengikuti mobil Jiyeon yang melaju pelan. Jiyeon mengangkat pedangnya tinggi-tinggi pertanda ia benar-benar puas.

Sera menggenggam pasir di sekitarnya berusaha untuk bangkit. Namun ternyata ia tak mampu lagi. Sekarang semuanya terasa gelap bagi Sera.

Seorang pria kebetulan tengah melintas di tempat tersebut. Pria itu baru saja kembali dari membeli bahan makanan. Pandangannya tertuju pada Sera yang kini sudah tak berdaya. Ia kemudian mencabut pedang dari perut Sera dan menggendong Sera ala bridal style menuju rumah sang pria untuk mendapatkan pengobatan.

*****

Sementara itu di tempat lain, Hani sedang berada di dalam sebuah kurungan besi. Ia terduduk sambil memeluk lututnya gemetar. Di samping kurungan besi itu terdapat beberapa komputer canggih yang menunjukkan aura yang ada didekat sana. Jiyeon memasang komputer itu untuk mengetahui kekuatan yang dimiliki Hani. Ya, Jiyeon membutuhkan kekuatan Hani untuk menguasai dunia.

Eonni... Kau dimana ? Tolong aku...” Hani berkata lirih.

Jiyeon datang dan memutar bola matanya malas setelah mendengar perkataan Hani. Ia lalu memukul satu tiang besi yang menyusun kurungan tersebut dengan pedangnya. Hani yang berfikir bahwa itu adalah suara pedang, menjauhi sumber suara. Jiyeon memukul satu demi satu tiang yang lainnya. Begitupun Hani terus menjauhi sumber suara.

Selesai dengan tiang kurungan tersebut, Jiyeon lalu berlutut di dekat Hani. Jiyeon terfikirkan sesuatu. Ia pun memiripkan suaranya dengan suara Sera. Jiyeon benar-benar pandai dalam voice imitating.

“Hani-ya

Hani tersentak.

“Hani-ya. Gwaenchana ?”

Hani berusaha mendekati suara itu.

“Kemarilah. Ada aku disini”

Hani meraba-raba mencari celah diantara tiang-tiang besi itu. Ia benar-benar ingin menyentuh wajah kakak kesayangannya itu. Ia merindukan fitur wajah kakaknya yang halus namun tegas itu.

Jiyeon menuntun tangan Hani menuju wajahnya. Tangan Hani merasakan ada luka di pipi kanan orang yang dianggapnya sebagai Sera itu. Merasa kakaknya dalam bahaya, emosinya naik. Matanya berubah menadi biru, dan seketika seluruh kaca yang ada di ruangan itu hancur berkeping-keping. Jiyeon tertegun menatap kaca-kaca itu.

‘Oh, jadi kekuatannya baru akan muncul jika emosinya naik ?’ Jiyeon berkata dalam hati lalu menatap Hani. ‘Baiklah, mulai sekarang, aku harus berpura-pura menjadi Sera agar ia mau berkorban untukku’ lanjutnya sambil tersenyum licik.

*****

Sementara itu, Sera masih dalam keadaan koma. Berbagai selang cairan tersambung ke tubuhnya. Sang pria penolong, Seunghoon dengan setia menemani Sera yang tak kunjung sadar. Seunghoon menyentuh dahi Sera sambil berdoa agar Sera cepat sadar.

“Seungyoon, coba kau cek cairan ini. Jangan sampai gadis ini mati karena overdosis atau kekurangan cairan” Seunghoon memberi titah pada adiknya.

Arrasseo, hyung

Seungyoon dengan terampil mengatur jumlah cairan yang masuk ke tubuh Sera. Seungyoon memang lebih berpengalaman dalam hal ini dibandingkan saudara kembarnya, Seunghoon.

*****

Sementara itu, di tempat lain tengah terjadi perang antara kubu Jiyeon dan kubu lainnya. Pasukan Jiyeon bertarung di depan sedangkan Jiyeon dan sebuah mesin pemancar energi dikawal di belakang dengan Hani terikat pada mesin tersebut. Namun, Hani sama sekali tak berontak karena ia berfikir ini semua untuk kakaknya.

Sampai pada akhirnya, kubu Jiyeon menang. Tentu saja, atas bantuan Hani. Jiyeon dan anggota “Black Mask” yang lain mengangkat pedang mereka pertanda kemenangan.

*****

6 tahun kemudian...

Seungyoon tengah duduk di kursi yang ada di dekat tempat Sera dirawat. Merasa bosan, ia kemudian memperhatikan Sera dengan seksama.

“Kau cantik. Tapi mengapa harus mengalami nasib seperti ini ?”

Seungyoon kemudian mengalihkan pandangannya ke jemari lentik Sera. Tiba-tiba jari-jari Sera mulai bergerak. Mata Seungyoon membulat melihat kejadian itu. Ia bahagia tak terkira. Tak sia-sia perjuangannya selama ini. Seungyoon segera berlari keluar berteriak pada saudaranya yang sedang memandangi pemandangan dari dalam mobil.

HYUNG! DIA SUDAH SADAR! GADIS ITU SUDAH SADAR!”

Seunghoon kaget dan langsung bangkit dari duduknya. Ia segera berlari masuk ke dalam rumah. Sesampainya di ruang perawatan, ia mengelus pelan rambut merah Sera. Perlahan tapi pasti, mata Sera terbuka.

*****

2 tahun telah berlalu. Namun Sera tetap masih memikirkan Hani. Tak sedikitpun memori tentang Hani yang hilang dari ingatannya.

Sera berdiri di balkon rumah Seunghoon. Ia teringat ketika adiknya dibawa pergi oleh penjahat-penjahat itu. Ia merasa gagal menjadi kakak yang baik. Ia benar-benar merasa terpuruk. Badannya serasa lemas saking sedihnya. Hampir saja Sera jatuh dari pagar balkon yang hanya setinggi paha itu. Beruntung, ada Seunghoon yang kebetulan akan pergi ke balkon. Seunghoon langsung menahan tubuh Sera dan menyandarkan Sera pada dirinya.

“Seunghoon-ssi... Aku kakak yang jahat” Suara Sera bergetar menahan tangis.

“Tidak, kau kakak yang baik. Kau sudah berusaha semampumu” Seunghoon menenangkan Sera.

“Dimana dia sekarang ? Aku mengkhawatirkannya...” Buliran sebening kristal jatuh dari mata Sera mengaliri pipi mulusnya.

“Tenanglah, suatu saat kau pasti akan menemukannya, Sera”

Sera hanya terdiam sampai akhirnya suara Seungyoon menyadarkannya.

Hyung... Nuna... Makanannya sudah siap. Ayo kita makan” Seungyoon datang menegur mereka dari belakang dengan suara manisnya.

“Sera, ayo. Dari tadi pagi kau belum makan, kan ?” Kata Seunghoon lembut.

Sera hanya mengangguk lemah. Seunghoon tersenyum lalu membimbing Sera yang masih lemas ke meja makan.

*****

Malam itu, di dekat sebuah diskotik, terlihat sebuah mobil yang terparkir sembarangan dengan seorang gadis berambut pendek di dalamnya. Gadis itu merenung. Ia teringat sebuah tempat dalam ingatannya. Tempat dimana ia dan kakaknya biasa bermain. Sebuah jembatan dengan sebuah mobil tua yang sudah tak berpemilik. Tempat dimana ia pertama kali tahu apa itu ‘Kelinci’. Tempat dimana kakaknya dan ia bercanda bersama. Ya, gadis itu memang taa bisa melihat. Tapi ia bisa merasakannya.

Air mata menetes dari mata gadis itu melewati luka di pipinya dan akhirnya jatuh. Ia merindukan kakaknya. Entah kenapa, beberapa waktu ini ia merasa bahwa orang yang saat ini merawatnya bukan kakaknya. Semenjak kejadian ia dibebaskan oleh ‘kakak’nya, ia sering mendengar suara dentuman musik keras yang ia bahkan tak tahu apa makna musik tersebut. Ia sendiri tak mengerti. Setahunya, Sera tak begitu suka terhadap kebisingan.

Setiap kali ia bertanya pada ‘kakak’nya tersebut, jawabannya selalu sama. “Kau tak perlu tau alasanku, Hani-ya”. Jawaban yang dingin. Benar-benar tidak terasa seperti kakaknya. Namun, ia tak melawan. Ia sangat menyayangi kakaknya itu. Mana mungkin ia terus mendesak kakaknya untuk bercerita sedangkan sang kakak tak ingin menceritakannya.

*****

Keadaan Sera sudah agak membaik. Ia tak sepucat sebelumnya. Kini, Sera tengah berjalan-jalan dengan Seunghoon. Seunghoon mendampingi Sera yang masih terlihat murung. Sera memandangi keadaan sekililing dengan tatapan tidak bersemangat. Semilir lembut angin meniup pelan rambut merah sebahunya.

Sera benar-benar tak bersemangat sampai akhirnya pandangannya tertuju pada sebuah motor hitam besar yang terparkir di bawah sebuah pohon yang rindang. Ia mempercepat langkahnya menuju motor tersebut dan mengusapnya pelan. Sudah berapa lama motor ini tak digunakan ?

Ia kembali teringat pada adiknya. Dulu, dia selalu menaiki motor ini berdua dengan adiknya. Mengendarai motor dengan kecepatan sedang sehingga angin meniup pelan rambut hitam panjang milik adiknya dan membuat adiknya tertawa bahagia.

“Hani-ya... Kau dimana ? Aku merindukanmu...” Sera berkata lirih. Matanya berkaca-kaca.

Seunghoon mendekati Sera dan kemudian merangkulnya berusaha menenangkannya.

“Sera-ssi... Bagaimana kalau kau mencoba mengendarai motor ini lagi ? Kau sudah lama tak menggunakannya, kan ?” Seunghoon mencoba mengalihkan pikiran Sera

“Ah, benar juga. Baiklah aku akan mencobanya. Bisa minta tolong isikan bahan bakarnya ?”

“Dengan senang hati” Seunghoon memamerkan senyum terbaiknya.

*****

Di sebuah jalanan kecil terlihat dua kubu yang sedang bertarung. Kubu Jiyeon dan kubu yang lain adalah kubu yang sebelumnya pernah dibantai Jiyeon. Saat kubu Jiyeon mulai terdesak, muncul seorang gadis berambut pendek dihadapan orang-orang yang telah membunuh beberapa pasukan Jiyeon.

Orang-orang itu tertegun. Gadis itu.... gadis bermata biru yang ada dalam legenda. Tidak ada orang yang memiliki mata biru yang seperti itu selain dirinya. Gadis yang memiliki kekuatan yang sangat hebat. Pandangan mereka tertuju pada sebuah lambang yang menghiasi leher gadis itu. Gadis itu berasal dari kubu mereka, tapi memihak kubu musuh. Bagaimana bisa ?

Keterdiaman orang-orang itu tak disia-siakan oleh Hani. Ia langsung membunuh tiga orang dalam waktu yang sangat singkat. Tiga detik. Jiyeon muncul dengan senyum puas lalu berjalan mendekati Hani.

“Aksimu bagus, Hani. Sekarang, ayo kita pulang” Jiyeon berbisik pada Hani seraya menepuk pundaknya.

Tanpa seorang pun sadari, Sera tengah mengintai kejadian tersebut. Ia kebetulan mendengar keributan ketika mencoba mengendarai motornya. Ia benar-benar terkejut ketika Hani berbalik ke arahnya. Lambang itu... Hanya Hani yang memilikinya. Tapi Sera menyadari ada yang berbeda. Matanya. Mata itu kini berubah biru. Yang Sera tahu, mata Hani hanya akan berubah biru ketika emosinya sedang naik dan benar-benar ingin mengeluarkan kekuatannya. Ia tak habis pikir. Apa yang telah dilakukan Jiyeon pada adiknya ?

*****

Sera pulang ke rumah Seunghoon. Sesampainya disana, Sera langsung menuju ruang latihan milik Seung bersaudara. Ia mencoba memainkan pedangnya lagi. Tak sengaja tangannya tergores ketika memainkan pedang dengan emosi. Ia lalu membalut tangannya menggunakan kain dengan kasar. Ia benar-benar diliputi emosi saat ini. Ia tak terima adiknya dimanfaatkan untuk hal yang kejam seperti ini.

Sera terus mengayunkan pedangnya. Mencoba beberapa teknik yang ia belum bisa. Ia terus berlatih sampai akhirnya matanya tertuju pada Seunghoon yang tengah bersandar di dinding. Seunghoon  memang sedari tadi ada di situ, tapi ia tak ingin mengganggu latihan Sera sehingga ia hanya melihat dari tangga.

“Ah, Seunghoon-ssi. Sejak kapan kau berada di situ ?” Sera berhenti memainkan pedangnya dan memandang ke arah Seunghoon.

“Sejak tadi” Seunghoon terkekeh. “Kau terlihat begitu serius. Aku tak ingin mengganggumu” lanjutnya.

“Ah, begitu rupanya” Sera berkata pelan lalu menghela nafasnya dan duduk bersila di lantai.

Suasana di ruangan itu kembali sunyi. Sera belum memainkan pedangnya lagi. Ia hanya memperhatikan pedangnya yang mengilap itu.

“Seunghoon-ssi. Seungyoon bilang, kau cukup lihai dalam beberapa teknik. Bisakah kau ajari aku ?” suara Sera memecah keheningan.

Eo ? Tentu”

*****

Pagi itu, Hani meminta izin pada Jiyeon untuk berjalan-jalan. Ia bosan selalu berada di sebuah tempat bising yang ia ketahui bernama diskotik. Jiyeon mengizinkannya. Ia tak mau menjadi terlalu jahat karena takut penyamarannya akan ketahuan. Toh, Hani sudah mempercayainya sebagai kakak. Jadi Hani tak mungkin kabur, begitu pikirnya. Lagipula, hari ini Jiyeon harus membuat strategi untuk penyerangan berikutnya.

Hani berjalan ke jembatan dimana ia pernah bercanda bersama kakaknya. Ia tak tau bagaimana kakinya bisa membawanya ke tempat ini. Ia hanya mengikuti instingnya dan tahu-tahu dia menemukan sebuah mobil tua. Dia tahu betul. Mobil ini adalah mobil yang dulu sering dia dan kakaknya gunakan untuk bersantai. Ya, dulu. Sekarang, kakaknya tak pernah membawanya kemari lagi.

Hani perlahan menyentuh mobil itu. Ingatannya terlempar ke masa lalu, masa dimana ia dan kakaknya sedang tidur disana. Hani kemudian duduk disana dan ia teringat ketika ia terbangun dari tidurnya karena seekor kelinci. Ia teringat ketika kakaknya merangkulnya dengan penuh kasih sayang. Hatinya benar-benar sakit mengingat itu semua. Mengapa kakaknya kini berubah ?

Mendengar ada suara derap langkah kaki yang mendekat, Hani langsung siaga. Ketika langkah itu semakin dekat, ia langsung mengeluarkan pedangnya lalu menodongkan pedangnya pada orang itu. Orang yang ternyata adalah Sera itu terkejut.

“Hani-ya...” Sera berkata pelan.

Hani tertegun sejenak. ‘Ini... suara lembut kakakku. Tapi, bukankah ia sedang di markas ?’ pikir Hani.

“Hani, aku merindukanmu” Sera mendekati Hani. Namun Hani mundur beberapa langkah.

‘Siapa orang ini ? Mengapa suaranya sangat mirip dengan kakakku ?’ Pikir Hani.

“Hani-ya, ini aku, Sera” Sera semakin mendekati Hani.

Hani mundur beberapa langkah sambil mengayunkan pedangnya. Memperingatkan orang itu agar jangan mendekat. 

“Hani, apa kau melupakanku ?” Suara Sera meninggi. Hatinya berkecamuk. Ia senang karena dapat bertemu adiknya, hanya berdua. Namun ia juga sakit hati mengetahui Hani tak mengingatnya.

“Hani, kemarilah”

Hani dilema, bukankah selama ini ia bersama kakaknya ? Tapi yang ini ? Suaranya juga mirip dengan kakaknya. Yang mana kakaknya yang asli ? Hani benar-benar bingung. Ia akhirnya memilih mengambil langkah cepat. Ia pergi meninggalkan Sera yang terus memanggil-manggil namanya.

*****

Hani kini sedang berada di dalam mobil. Ia tengah memikirkan mana suara kakaknya yang asli. Ia membanding-bandingkan suara kakaknya itu. Suara ketika kakaknya memanggilnya di jembatan dan ketika ia diculik di masa lampau dengan suara orang yang kini dianggapnya sebagai kakak dan suara orang yang baru ditemuinya siang ini.

“Suara orang yang menyelamatkanku sangat mirip dengan Sera eonni. Tapi aku belum pernah mendengar orang itu berteriak seperti Sera eonni. Sedangkan orang baru itu... Suaranya benar-benar mirip Sera eonni, bahkan ketika berteriak. Jadi siapa orang yang menyelamatkanku itu ? Mungkinkah...”

Hani tau semuanya sekarang, orang yang menyelamatkannya itu hanya berpura-pura menjadi kakaknya. Suara yang dulu dipikirnya pedang itupun adalah suara tiang besi yang dipukulkan. Hani merasa bodoh, mengapa ia baru menyadarinya sekarang ? Mengapa ia tak menyadari bahwa Sera tak suka berperang. Sedangkan orang ini sangat suka berperang. Ia kini tahu bahwa orang yang dipikirnya adalah kakaknya itu ternyata adalah orang yang dulu menculiknya.

Hani pun bersiap mengeluarkan pedangnya

*****

Suasana diskotik malam ini cukup ramai. Terihat para pole-dancer meliuk-liukkan tubuhnya. Beberapa orang lainnya menari mengikuti irama musik. Jiyeon baru saja kembali dari ‘kesibukan’nya dan langsung duduk di sebelah sahabatnya, Dahye.

“Hey! Jiyeon, bagaimana tadi ? Sukses ?” Tanya Dahye setengah berteriak karena dentuman musik yang keras.

“Seperti biasa, Hye. Apalagi setelah kedatangan gadis itu” Jiyeon berbicara tanpa menatap Dahye.

Dahye tertawa. Entah apa yang ia tertawakan. Sikap Jiyeon yang sok acuh, atau kebodohan Hani yang begitu saja percaya bahwa Jiyeon adalah Sera.

“Berhati-hatilah, suatu saat dia mungkin akan tau kenyataan yang sebenarnya” Dahye berbicara di samping telinga Jiyeon agar Jiyeon bisa mendengarnya dengan jelas.

“Tanpa kau ingatkan pun, aku sudah tau itu, Hye” Jiyeon berdiri dari tempat duduknya lalu ikut menari bersama orang-orang lainnya.

*****

Hani keluar dari mobilnya seraya mengeluarkan pedangnya. Ia berjalan ke dalam diskotik sambil membawa pedang yang telah ia siapkan untuk membunuh Jiyeon.

Ya! Apa yang kau lakukan ?! Seharusnya kau tetap di dalam mobil!” Seorang pria menegur Hani.

Hani tetap diam.

“Hey! Selain buta, apa kau juga tuli, hah?!” Pria itu mendekat pada Hani. Namun, ia kemudian langsung berlutut dengan dada bersimpah darah karena Hani menghunuskan pedangnya tepat di jantung pria itu. Hani mencabut pedangnya lalu berjalan sambil memutar pedangnya.

Melihat temannya terbunuh, dua orang lainnya naik pitam. Mereka langsung berlari ke arah Hani dengan pedang di tangan mereka. Hani bisa mendengar suara langkah kaki yang mendekat dan suara pedang yang membelah angin.

Salah seorang pria mengayunkan pedangnya pada Hani, namun Hani dengan sigap menahan serangan itu dengan pedangnya. Hani kemudian menusuk pria lain yang berada di belakang pria pertama tadi tepat di perutnya. Hani mencabut pedangnya lalu kembali berurusan dengan pria yang tadi ia tahan serangannya. Ia menahan serangan demi serangan yang dilancarkan oleh pria itu. Hani lalu dengan cepat memposisikan dirinya di belakang pria itu lalu menusuk pria itu dari belakang lalu mencabut pedangnya.

Hani masuk ke dalam diskotik. Ia berusaha menyesuaikan dirinya dengan dentuman musik keras dari dalam diskotik. Hani memang sudah sering mendengar suara musik yang keras seperti ini. Namun, Hani benar-benar tak menyangka kalau keadaan di dalam diskotik ternyata lebih berisik lagi. Hani berusaha mencari keberadaan Jiyeon. Sedangkan Jiyeon melihat Hani dari jauh.

“Sudah kubilang kan ? Sepertinya kali ini dia sudah menemukan kebenaran” Dahye berbicara dengan suara yang tidak terlalu keras pada Jiyeon. Jiyeon menatap Hani tajam.

Jiyeon melirik dua pria disampingnya lalu memberikan sebuah isyarat untuk menghabisi Hani. Mereka mengerti dan segera mengeluarkan pedang lalu memposisikannya di kiri mereka sambil bergerak perlahan menuju Hani.

Pendengaran Hani ternyata benar-benar tak bisa diremehkan. Sesaat sebelum salah seorang pria menghunuskan pedangnya pada Hani, Hani dengan segera berbalik dan menahan serangan pria itu sambil mendorongnya. Pria lainnya berusaha menyerang Hani dari belakang. Namun Hani langsung berbalik dan menahan serangan pria lain itu. Hani lalu memutar posisinya ke belakang pria itu seraya mengangkat pedangnya setinggi leher sang pria sehingga pria itu mati seketika tertebas pedang Hani. Pria pertama tadi kembali berusaha menyerang Hani. Namun ternyata respon Hani lebih cepat. Ia segera memutar pedangnya sehingga menusuk perut pria itu. Hani mencabut pedangnya dengan perasaan puas.

Jiyeon merasa kali ini dirinyalah yang harus menghadapi Hani. Jiyeon lalu mengambil dua buah pedang milik pengawalnya lalu memutar kedua pedang itu disamping tubuhnya. Jiyeon berjalan perlahan dengan posisi agak jauh dari Hani. Jiyeon berusaha menghasilkan suara seminim mungkin agar Hani tak bisa mendengarnya. Sayangnya, Jiyeon tak bisa menahan dirinya ketika berada searah dengan punggung Hani. Jiyeon langsung berlari yang kemudian Hani menyadarinya.

Hani langsung membalikkan tubuhnya menahan serangan dari Jiyeon. Jiyeon melancarkan serangan dengan dua pedangnya. Tangannya secara bergantian mengayunkan pedang ke arah Hani yang dengan mudahnya menahan dan menghindari serangan-serangan itu. Hani balas menyerang Jiyeon namun Jiyeon menunduk menghindari serangan Hani. Jiyeon lalu mengayunkan pedangnya pada kaki Hani, dan Hani berhasil menghindarinya. Jiyeon bangkit lalu membalikkan posisi pedangnya untuk menyerang Hani. Hani menahan serangan Jiyeon sambil mendorongnya.

Mereka berdua terdiam untuk beberapa saat. Jiyeon mengayunkan pedangnya pada Hani, dan Hani menahannya. Jiyeon memutar tubuhnya, begitupun Hani. Hani dengan cepat menahan pedang Jiyeon yang diarahkan kepadanya dan menjatuhkan pedang Jiyeon. Karena terlalu kuat memegang pedangnya, Jiyeon ikut kehilangan keseimbangan dan jatuh. Kesempatan itu tak disia-siakan oleh Hani. Ia langsung mengayunkan pedangnya dan menyebabkan lengan kiri Jiyeon terluka. Jiyeon langsung keluar dari diskotik. Sebelum melewati pintu keluar, ia terlebih dahulu memerintahkan prajuritnya yang berjaga disana untuk menghabisi Hani.

 *****

Jiyeon keluar dari diskotik bersama dua pengawalnya seraya melemparkan mahkota yang sedari tadi melekat di kepalanya dengan kesal. Ia menghembuskan nafasnya kasar sambil memandang ke depan. Langkahnya terhenti ketika menyadari kehadiran seseorang diseberangnya, Sera. Ia baru saja turun dari motornya dan menyunggingkan senyuman miringnya.

“Selamat sore, Nona. Apa kau mengingatku ?” Sera mengeluarkan pedang dan memainkannya.

“Apa yang kau lakukan disini, anak kecil ?” Jiyeon tersenyum mengejek.

Sera menyentuh dagunya dan menunjukkan wajah berfikir.

Eung, tak ada. Aku hanya ingin bermain sedikit dengan bajingan sepertimu”

“SIALAN KAU !” suara Jiyeon meninggi lalu mengisyaratkan dua pengawalnya tadi untuk menyerang Sera.

Serangan demi serangan ditujukan kepada Sera yang dengan sigap menghindarinya. Sera dengan lihai memainkan pedangnya dan menghabisi dua pengawal Jiyeon dalam waktu singkat.

Jiyeon murka. Ia langsung menarik pedang miliknya dan berlari ke arah Sera berusaha menyerangnya. Mereka terus saling menyerang dan menahan serangan hingga akhirnya mereka terdiam saling menatap satu sama lain dengan tatapan sengitnya.

Hani yang baru saja selesai dengan para pengawal Jiyeon berjalan ke arah Sera dan Jiyeon lalu menyerang mereka berdua secara tiba-tiba. Sera dan Jiyeon dengan sigap menahan serangan yang dibuat oleh Hani. Mereka bertiga terdiam sambil masih menodongkan pedangnya masing-masing. Kini posisi mereka membentuk segitiga dengan ujung pedang mereka sebagai pusatnya. Perlahan mereka menjauhkan posisinya namun tetap mempertahankan bentuk posisi awal mereka.

Secara tiba-tiba, Jiyeon menyerang Hani yang kemudian dengan sigap ditahan oleh Hani. Sera langsung memisahkan kontak pedang antara Hani dan Jiyeon dengan pedangnya. Tanpa sengaja, pedang Hani terlempar ketika Sera memisahkannya dengan pedang Jiyeon. Hani meraba-raba sekitar mencoba mencari pedangnya, sementara Jiyeon dan Sera saling menyerang.

Sera menyerang Jiyeon tepat di lehernya. Namun Jiyeon dengan tangkas menahannya. Sera menghentakkan pedangnya sehingga Jiyeon terdorong ke belakang. Jiyeon memutar pedang di samping badannya lalu berusaha menyerang Hani yang masih mencari-cari pedangnya.

Melihat itu, Sera dengan sigap langsung menahan serangan demi serangan yang dilancarkan Jiyeon terhadap adiknya. Mereka terus saling menyerang hingga mereka berada cukup jauh dari Hani. Jiyeon yang menyadari itu, langsung berlari menuju Hani. Sera yang panik langsung melemparkan pedangnya pada Hani.

“Hani-ya! Tangkap!”

Mendengar itu, Hani langsung menajamkan pendengarannya mencari keberadaan pedang yang dilempar Sera. Hani berhasil menangkap pedang itu bersamaan dengan Jiyeon yang mengayunkan pedang ke arahnya. Hani menahan serangan demi serangan yang dilancarkan Jiyeon sambil sesekali membalas serangannya. Namun ia tiba-tiba teringat kakaknya sehingga ia kehilangan konsentrasi dan menyebabkan Jiyeon berhasil menyerangnya.

Melihat adiknya terjatuh, Sera panik dan sesegera mungkin berlari ke arah Hani. Jiyeon yang merasa mendapatkan kesempatan, langsung melancarkan serangannya terhadap Hani. Namun...

SRASH!

Sera melindungi Hani sehingga justru dirinyalah yang terkena pedang tersebut. Darah mengalir deras dari tubuhnya. Ia pun limbung dan langsung ditahan oleh Hani. Hani tertegun. Ia menyadari bahwa yang kini ada di pelukannya adalah kakaknya. Tak salah lagi. Ia hafal betul aroma tubuh kakaknya.

Belum sempat ia meratap, Jiyeon sudah lebih dulu mengayunkan pedangnya. Namun Hani benar-benar tak bisa diremehkan. Hani langsung memutar badannya sehingga membelakangi Jiyeon dan Sera terlindungi oleh tubuhnya. Hani menahan serangan Jiyeon dengan posisi membelakangi Jiyeon. Hani lalu menusuk perut Jiyeon sesaat sebelum pedang Jiyeon mengenai pundaknya.

“Sialan. Kau membunuh kakakmu sendiri, Hani” desis Jiyeon dengan nafas yang tercekat.

Aniya. Kakakku adalah yang ada di pelukanku saat ini” Hani tersenyum miring lalu mencabut pedangnya.

“ARGGHHHH!” Jiyeon mengerang merasakan sakit luar biasa yang menjalari tubuhnya.

Jiyeon terjatuh sambil memegangi perutnya yang terasa seperti terbakar. Matanya terbelalak. Sepertinya tak lama lagi ajalnya tiba. Dan benar saja, Jiyeon terbujur kaku disana. Bersamaan dengan itu juga, tubuh Sera terlepas dari pelukan Hani. Hani kemudian duduk dan menyandarkan Sera pada tubuhnya. Tangan Hani menyusuri leher kakaknya mencari-cari urat nadinya. Namun, nadi itu sudah tak berdenyut lagi.

Eonni...” Hani berkata lirih lalu memeluk kakak satu satunya itu. Air matanya terus mengalir membanjiri pelupuk matanya.

-THE END-

Kamis, 11 Desember 2014

Jackson GOT7 Dipaksa untuk Memilih Antara “YG vs. SM” dan “Suzy vs. Goo Hara”

B4hvLzzCYAA2BKG

Jackson GOT7 baru-baru ini dimasukkan ke dalam situasi yang sulit di mana ia dipaksa untuk membuat pilihan yang sulit antara dua pilihan.

Selama siaran KBSVitamin,” tanggal 10 Desember, para tamu diberikan ‘stress test’. Mereka diuji untuk membuat keputusan yang sulit.

Ketika datang giliran Jackson, ia ditanya, “Orang yang ingin diajak syuting WGM (pernihakan virtual) adalah?” Dan diberi pilihan dua orang gadis: KARA Goo Hara dan miss A Suzy. Pada awalnya, Jackson merenung mendalam dan berkata, “Aku benar-benar tidak tahu.” Namun, setelah hampir menangis, ia akhirnya berteriak “Suzy!” Sebagai jawaban terakhirnya.

Pertanyaan berikutnya juga tidak mudah: “Jika Anda menerima tawaran casting untuk beralih agensi..?” Dengan pilihan SM Entertainment dan YG Entertainment. Sebagai seorang artis yang saat ini sedang bernaung dibawah JYP Entertainment, Jackson berjuang untuk menjawab, malah mengatakan, “Ini adalah pertanyaan yang benar-benar kuat.” Namun, setelah banyak berpikir, ia akhirnya memilih YG Entertainment.

Setelah menyelesaikan tes nya, Jackson menyatakan, “Semua pertanyaannya mambuat stres,” menyebabkan tawa di antara para tamu lain.

[Video]



Source: soompi
Indo trans by: tiarakim@koreanindo.net

Tablo Merasa Tertekan Setelah Menerima Hadiah Mahal dari G-Dragon

epik-high-taxi

Tablo Epik High mengakui bahwa dirinya merasa takut setelah menerima hadiah mahal dari G-Dragon Big Bang.

Dalam siaran tvN “Taxi” pada 9 Desember, Tablo menyebut G-Dragon sebagai rekan kolaborasi yang paling mengesankan.


Saat ditanya mengenai siapa rekan kolaborasi yang paling ia kenang, Tablo menjawab, “G-Dragon. Aku menikmati bekerja dengan Kwon Ji Yong. Tetapi ia memberikanku hadiah setelah selesai bekerja bersama. Sejujurnya aku merasa takut karena ia memberiku hadiah yang sangat bagus dan mahal.”

Tablo kemudian melanjutkan, “Karena hal itu berarti apabila G-Dragon kembali tampil dalam lagu kami, kami harus memberikannya hadiah. Sedihnya, kami tak mendapatkan uang yang terlalu banyak,” mengungkapkan alasan mengapa dirinya merasa tertekan setelah menerima hadiah dari G-Dragon.

“Taxi” menampilkan episode “Hong Kong Spesial – Epik High”, yang menampilkan para member.


Source: mwave

Indotrans: anisrina@koreanindo.net

Sunye Menyatakan Resmi Pensiun dari Industri Hiburan dan Wonder Girls

20121010_wondergirls_wonderbest2

Sunye telah resmi dikonfirmasi pensiun dari industri hiburan dan Wonder Girls, dalam sebuah wawancara baru dengan Joongang Ilbo AS di sebuah konser gereja non-profit.

Dalam sebuah wawancara baru, Sunye mengungkapkan dalam sebuah pernyataan eksklusif, “Kembali ke industri hiburan? Itu tidak akan pernah terjadi!” Artikel yang berjudul, “Kekosongan popularitas, aku ingin menghabiskan hidupku dengan mengatasi diri melalui Injil dan Yesus” Sunye mendedikasikan hidupnya untuk pekerjaan misionaris.

Dalam wawancara, Sunye mengungkapkan bahwa ia selalu belajar agama dan pergi ke gereja sejak dia masih muda, dia pertama kali menemukan kecintaannya dan “bertemu Yesus di dalam tingkatan pribadi” saat berada di New York untuk debut single Amerika mereka, “Nobody”.

Ia juga mengungkapkan, “Aku percaya pada Tuhan sejak aku masih muda ketika aku pergi ke Gereja dengan nenek, tapi aku tidak benar-benar bertemu dengan Yesus secara pribadi yang mendalam. Ketika aku datang ke Amerika Serikat aku punya waktu untuk diriku sendiri untuk pertama kalinya sejak debut dan aku pergi ke Gereja setiap pagi untuk doa pagi dan untuk mengisi kekosongan dalam diriku. Saat itu aku menyadari bahwa kata-kata dalam Alkitab adalah benar. Bahkan ketika aku mencapai puncak sebagai penyanyi, aku tidak bisa mengisi kekosongan dalam diriku, tapi setelah aku bertemu Kristus, hidupku berubah. Aku menyadari “Original Sin” dalam menjalani hidup untuk diri sendiri dan bukan untuk Yesus. “

Sunye ditemukan pada tahun 2001 melalui SBS “Park Jin Young’s young talent project, the challenge of 99%”. Dia menghabiskan 6 tahun sebagai trainee dan debut pada tahun 2007 sebagai anggota dari “Wonder Girls”. Wonder Girls mencapai puncak dengan “Tell Me” dan “So Hot” dan melanjutkan aktivitas mereka di New York pada tahun 2009 dengan merilis single debut Amerika mereka “Nobody”.

Pada bulan Januari 2013, di New York, Sunye mengikat simpul pernikahan dengan James Park, seorang Kanada kelahiran Korea yang menjadi misionaris dan Sunye segera melahirkan anak perempuan pada bulan Oktober tahun 2013.

20130128_sunye_wedding6-600x898

Berita ini datang sebagai kejutan bagi penggemar, karena JYP Entertainment mengungkapkan dalam sebuah pernyataan bahwa, “Sunye tidak akan meninggalkan grup, dan mungkin Sunye akan kembali ke Korea untuk sementara waktu selama lima tahun ke depan” ketika Sunye awalnya mengumumkan rencana untuk menikah.

Pada bulan Januari, Sunye juga memperbarui kontraknya dengan JYP Entertainment, dengan pernyataan dari perusahaan yang menyatakan kunjungannya ke Korea. Agensi ini mengungkapkan, “Sunye kembali ke Korea untuk melihat keluarganya dan juga berurusan dengan perpanjangan kontrak dengan kami. Kunjungannya terutama untuk hal-hal pribadinya. “



Source: koreaboo
Indo trans by: tiarakim@koreanindo.net

Rabu, 10 Desember 2014

SM Ent. & SM Rookies Taeyong Meminta Maaf Atas Kelakuannya di Masa Lalu

SM Entertainment dan Taeyong dari SM Rookies meminta maaf atas perbuatan buruknya di masa lalu. Bukti-bukti dari sang trainee yang melakukan penipuan di sebuah situs lelang dunia maya, serta ancaman yang ia berikan kepada para pengguna lain di tahun 2009 lalu, menyebar di kalangan para penggemar. Kali ini, pihak agensi SM Entertainment merespon mengenai hal tersebut.


Seorang perwakilan dari SM Entertainment menyatakan pada 10 Desember, “Saat ini ia tengah merefleksi diri dengan sungguh-sungguh atas perbuatannya yang terjadi karena kurangnya diskriminasi saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, dan kami sungguh-sungguh meminta maaf untuk semua orang yang dirugikan. Bukan hanya Taeyong, namun kami selaku agensi juga mencoba untuk membuatnya lebih dewasa sebagai seorang artis dengan talenta yang cakap dan karakter yang baik.”

Baru saja diketahui bahwa di masa lalu, Taeyong pernah menipu pembeli di sebuah situs lelang dengan tidak mengirimkan barang yang telah dibeli atau mengirimkan barang yang telah rusak. Diberitakan pula bahwa ia telah beberapa kali dicekal dengan identitas yang berbeda, dan ia juga memberikan ancaman kepada orang-orang yang memberikan keluhan ataupun bertanya tentang barang yang telah dibeli.

Walaupun belum melakukan debut secara resmi, namun Taeyong telah tampil sebagai rapper dalam lagu “Be Natural” milik rekan satu labelnya, Red Velvet.



Source: allkpop

*****

Yaampun ayang, kamu masih SMP udah main nipu orang aja. Sayang tuh gantengnya jadi luntur kan. Duh, nakal. Cubit sini
/abaikan gue/

Haft, yasudahlah, yang penting sekarang mau berubah jadi yang lebih baik kan ? Jangan diulangi lagi. Kasian yang jadi korbanmu mas~

Kim Yoo Jung digoda oleh Baekhyun dan Suho EXO, serta Kwanghee ZE:A.

kim-yoo-jung

Kim Yoo Jung menjadi bintang tamu dalam siaran SBS Power FM “Cultwo Show” pada 9 Desember, dan berbicara tentang para pembawa acara “Inkigayo”.

Kim Yoo Jung berkata, “Teman-temanku menyukai Baekhyun dan Suho, yang menjadi MC ‘Inkigayo’ bersamaku.”

Cultwo berkata, “Bukankah Kwanghee sangat berisik?” dan Kim Yoo Jung merespon, “Kwanghee oppa terus berlanjut memandu acara hingga ke ruang tunggu,” sehingga menimbulkan tawa untuk semua orang.

Kim Yoo Jung kemudian keceplosan, “EXO dan Kwanghee oppa sangat suka melucu dan cenderung jahil. Mereka suka menggodaku saat sedang istirahat. Baru-baru ini aku bilang bahwa aku suka Bobby (iKON) dan sangat menggemarinya, jadi para oppa kerap menunjukkan tarian Bobby di atas panggung.”

Saat ini Kim Yoo Jung tengah membintangi drama SBS “Secret Door” sebagai Seo Ji Dam, dan menjadi pemandu acara SBS “Inkigayo”.


Source: mwave
Indotrans: anisrina@koreanindo.net

Selasa, 09 Desember 2014

Gaun IU di “MMA 2014” Ternyata Lebih Murah daripada Gaun Kang So Ra di “MAMA 2014”

IU-kang-so-ra

Penyanyi IU akhir-akhir ini menarik perhatian dengan gaun yang ia kenakan dalam sebuah ajang penghargaan pada bulan lalu.

Sebelumnya, aktris Kang So Ra terlebih dahulu menarik perhatian usai mengenakan gaun yang memiliki harga terjangkau dari H&M dalam ajang penghargaan “MAMA 2014” pada 3 Desember lalu, dan kali ini, terungkap pula bahwa gaun yang dikenakan IU dalam “2014 MelOn Music Awards (MMA)” ternyata lebih murah.


Berasal dari merk yang sama dengan gaun berwarna biru milik Kang So Ra yang berharga 39.000 won (sekitar 35 dolar Amerika), gaun bermotif bunga yang dikenakan IU hanya seharga 35.000 won (sekitar 31 dolar Amerika).

Bulan lalu pada 13 November, IU tampil di karpet merah “MMA 2014” dengan mengenakan gaun bermotif bunga yang cantik. Namun, saat itu, gaun yang dikenakan sang penyanyi tak menjadi perbincangan. Tidak ada pula yang menyangka bahwa gaun yang memiliki harga terjangkau tersebut dikenakan dalam sebuah ajang besar seperti MMA.

Namun, IU sedikit mengubah desain asli H&M dengan memberikan sedikit penyesuaian. Ia memotong bagian depan gaun supaya lebih pendek sehingga lebih pas dengan badannya.

Æ÷Áî ÃëÇÏ´Â ¾ÆÀÌÀ¯

iu-mma-h-n-m

Gaun tersebut dapat dibeli di H&M sekitar $25.


Source: soompi

Indotrans: anisrina

Hello Venus Buka Kafe Selama Satu Hari Untuk Bantu Anak-anak yang Membutuhkan

Hello-Venus_1418090705_af_org

Hello Venus membuka sebuah kafe selama satu hari untuk membantu anak-anak yang membutuhkan.


Girl grup tersebut membuka ‘ChildFund Korea Support One-Day Café’ di Kafe Fantagio di Yeoksamdong, Seoul, pada 7 Desember. Mereka menjadi barista, membuat minuman, dan mengobrol dengan kurang lebih 300 penggemar. Sebelumnya, para member telah aktif berkontribusi dalam sejumlah kegiatan amal sejak debutnya dan menggetarkan hati para penggemar dengan kebaikan mereka.

Hello Venus akan membawakan “Sticky Sticky” dalam “The Show” yang akan tayang hari ini.


Source: allkpop

Indotrans: anisrina@koreanindo.net

Changmin TVXQ Bangga Menjadi Sahabat Kyuhyun

Changmin TVXQ menunjukkan betapa bangganya ia sebagai sahabat baik dari Kyuhyun Super Junior di konser mereka ‘TVXQ! SPECIAL LIVE TOUR – T1STORY’ padatanggal 7 Desember di Olympic Park Stadium, Songpa-gu, Seoul.

Setelah penampilan pembukaan mereka, Yunho memulai, Aku sangat terkejut betapa hangatnya dari awal. Karena kalian memberi kami banyak cinta aku merasa baik.”

Dalam sambutannya yang pertama, Changmin berkata, “Aku Choikang Changminsahabat Kyuhyun dimana ‘At Gwanghwamun’ baru saja mencapai posisi #1 di chart digital

Sementara itu, TVXQ akan melanjutkan konser di Taipei untuk  ‘TVXQ! SPECIAL LIVE TOUR – T1STORY’



source: dkpopnews

Sabtu, 06 Desember 2014

Shannon Arrum Williams

 

  • Her full name is “Shannon Arrum Williams” with Areum as her korean name
    Nama lengkapnya adalah "Shannon Arrum Williams" dengan Areum sebagai nama koreanya
  • She said in her twitter that her stage name is Shannon Pix
    Ia mengatakan di akun twitternya bahwa nama panggungnya adalah Shannon Pix
  • Shannon is a Welsh-Korean (Her father is Welsh,and her mother is Korean)
    Shannon adalah seorang Welsh-Korea (Ayahnya dari Wales dan ibunya dari Korea)


  • Born at London, May 26th 1998
    Lahir di London, 26 Mei 1998
  • She is 17 years old (Korean Age) now
    Ia berumur 17 tahun sekarang (berdasarkan umur Korea)
  • Predebut stage : appeared in Star King episode 147 (she is famous because this show)
    Penampilan sebelum debut : Tampil di Star King episode 147 (ia terkenal karena ini)
  • In star king 100102 (2 January ’10),she also duet with SHINee Onew with “A whole new world” (OST Alladin) *ow,she’s still 12 years old,and her voice is amazing!”
    Dalam Star King (2 Januari 2010), ia berduet dengan Onew SHINee menyanyikan "A Whole New World" (Ost. Alladin) *Ia masih berusia 12 tahun saat itu. Namun suaranya luar biasa!*

    With SHINee's Jonghyun and Taemin on backstage of Starking

  • Her official twitter is @Shannonrocks13
    Akun twitter resminya ialah @Shannonrocks13
  • Her official Instagram is shannonpix13
    Akun instagram resminya ialah shannonpix13
  • She is once a part of 5dolls,but then she decided to want debut as a solo not in a group, So she still a trainee that time in Core Content Media (CCM)
    Sebelumnya, ia merupakan bagian dari 5Dolls, tapi ia memutuskan untuk memilih debut solo dibandingkan sebagai grup. Jadi, ia kembali menjadi trainee di CCM
    She's the third from left

    with Hyoyoung

    Shannon with 5dolls member (she is in the middle with Blonde Hair)
  • T-ara N4 Dani is her bestfriend,their age is almost same too…Dani 99lines,and Shannon 98lines
    Dani T-Ara N4 merupakan sahabatnya, umur mereka hampir sama. Dani lahir di tahun 99, dan Shannon di tahun 1998



     

  • She’s already be a trainee in CCM for 2 years
    Ia sudah menjadi trainee di CCM selama 2 tahun
  • Featured in Yangpa mini album “My Love”
    Muncul di Yangpa mini album "My Love"
  • She has two step brothers (twin),Christian Lee and Jonah Lee (and her brothers is an actor)
    Ia mempunyai dua saudara laki-laki tiri (kembar), Christian Lee dan Jonah Lee (mereka aktor)


     

  • She loves white chocolate more than black chocolate
    Ia lebih menyukai Cokelat Putih dibandingkan Cokelat Hitam
  • She loves drink peach flavour ice tea
    Ia suka meminum Es teh rasa Peach
  • For her dance practice,she dancing to B.A.P’s WARRIOR and T-ARA’s Lovey Dovey
    Untuk latihan menari, Ia menarikan B.A.P - Warrior dan T-Ara - Lovey Dovey
  • She used to attend Sylvia Young Theatre School when she lived in London,so her acting is very good
    Ia bersekolah di Sylvia Young Theathre School ketika ia masih di London, jadi aktingnya sangat bagus
  • She is still studying at Sangam-dong,Dwight International School,and from an info,her school in Korea is Korea International School
    Ia masih bersekolah di Sangam-Dong, Dwight International School, dan dari sebuah info, sekolahnya di Korea merupakan sekolah internasional



  • Her height is around 165cm
    Tingginya sekitar 165cm
  • Her weight is around 45kg now
    Beratnya sekitar 45g
  • She is known because of her “4-Octaves” voice (She is singing to “Phantom the opera” song in star king very well)
    Ia dikenal karena suara 4 Oktaf-nya (Ia menyanyi lagu "Phantom the Opera" di Star King dengan sangat baik)
  • She speaks with british accent (but she can speak korean very fluent too)
    Ia berbicara dengan aksen Inggris (Namn ia juga bisa berbicara Korea dengan lancar)
  • She is featured in T-ara Day and Night(낮과 밤) song and MV with Gavy NJ Gunji and (former member T-ara) Ahreum
    Ia tampil di lagu dan MV T-Ara Day and Night bersama Gunji Gavy NJ dan Ahreum (mantan member T-Ara)
  • She trains with 5dolls Nayeon and Speed Yoosung
    Ia berlatih dengan Nayeon 5Dolls dan Yoosung SPEED
    with Nayeon

    with Yoosung
  • She has a puppy,and the name is Chico
    Ia mempunyai anjing, namanya Chico


  • She is a biggest fans of JYJ Junsu and Brad little
    Ia merupakan penggemar berat Junsu JYJ dan Brad Little


  • She has a couple ring with 5dolls Nayeon and now,She has couple bracelet with Dani
    Ia mempunyai cinicn pasangan dengan Nayeon 5Dolls dan sekarang, ia mempunyai gelang pasangan dengan Dani

  • Most people said that Shannon looks alike T-ara Boram
    Banyak orang yang mengatakan bahwa Shannon terlihat seperti Boram T-Ara


  • Her hair right now is Light brown
    Kini rambutnya berwarna Cokelat terang


  • She start her career on musical since 3 year old
    Ia memulai karirnya di musikal sejak bermur 3 tahun
  • When she was with Dani,she sometimes will speak in english,and korea too,because Dani can speak english very well too
    Ketika ia bersama Dani, terkadang ia akan berbicara dalam bahasa Inggris dan Korea, karena Dani juga bisa berbahasa Inggris dengan sangat baik


  • She appeared in JTBC Program “Hidden Singer 2″ (Nov 23, 2013) as one of IU impersonator,she passed until last round but lost from IU (the real singer) but she tied with another contestant (Maknae of Girlband 2Eyes,Kim Yeonjoon),She sang a musical song too from Les Miserables “I dreamed a dream”,she also take a part of 3 octave  in IU song “Good day”
    Ia muncul di Program JTBC "Hidden Singer 2" (23 November 2013) sebagai salah satu peniru IU, ia lolos hingga babak terakhir tatapi kalah dengan IU (sang penyanyi asli) tapi ia seri dengan kontestan lain (Kim Yeonjoon, Maknae Girlband 2Eyes). Ia menyanyi lagu musikal dari Les Miserables "I Dreamed a Dream". Ia juga mengambil bagian 3 oktaf dalam lagu IU "Good Day"
    with other contestant of Hidden Singer 2

    All contestant (Impersonator of IU) for Hidden Singer 2
  • She said that IU is her big role model,she want to be someone like IU in the future
    Ia berkata bahwa IU adalah panutannya. Ia ingin menjadi orang seperti IU di masa depan.


  • IU invited all of her impersonator (Contestant in Hidden Singer 2) to her concert on Nov 24, 2013,and for the encore they performed “Good Day” and as usual Shannon sang 3 octave again…
    IU mengundang semua penirunya (Kontestan Hidden Singer 2) ke konsernya pada 24 November 2013, dan untuk penampilan akhir, mereka menampilkan "Good Day". Seperti biasa, Shannon menyanyikan bagian 3 oktaf lagi


  • She closed with member of Speed too,sometimes she updated her Instagram with them
    Ia juga dekat dengan member SPEED. Terkadang, ia memperbarui Instagramnya dengan mereka
    Shannon with 5dolls member and SPEED member celebrates Taeha’s Birthday

    Shannon with Dani, SPEED's Taewoon and Yuhwan

    with Dani and SPEED's Jungwoo
  • She said for her first album,she wants to do a duet with one of Speed member,thats why Jongkook was duet with her in “Remember You”
    Ia mengatakan ingin berduet dengan salah satu member SPEED untuk album pertamanya. Itulah mengapa Jongkook berduet dengannya di "Remember You"
  • Seeya member,Lee Boram is Shannon’s vocal coach
    Member Seeya, Lee Boram adalah pelatih vokal Shannon

[SHANNON - DAYBREAK RAIN]

 

 











  

 

 


[MORE SHANNON PICS]

with her cousin

with AKMU's Soohyun @ Inkigayo Backstage




pstt…if you want to follow Shannon’s step brother Jonah and Christian on twitter,you can follow them at @JonahRules for Jonah and @LeesLouis for Christian

Cr : loveappleboy (+ some edit by me)